Rabu, 30 Januari 2013

Sampahmu adalah Emasku



Sampah sudah menjadi permasalahan universal dan merupakan Bom waktu, maka penanganannya harus tuntas dari hulu sampai hilir.
Pada awalnya sampah dianggap sebuah persoalan yang “ sangat sederhana “ oleh masyarakat, maka dari itu kami pilihkan alternatif  yang sangat sederhana pula untuk masyarakat agar mau dan peduli terhadap lingkungan dengan cara mengolah sampah dirumah masing-masing atau secara berkelompok melaui RT / RW sebelum berubah menjadi “ masalah besar “, namun dengan hasil serta manfaat yang “ sangat besar “ yaitu dapat memproduksi sendiri pupuk organik cair dan kompos dari rumah masing-masing.
Oleh karena dampak negatif dari sampah akan kembali lagi kepada masyarakat, maka kesadaran masyarakat dalam hal ini sangat kita butuhkan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut diatas secara tuntas
Cara pengolahan yg kami lakukan adalah tanpa energi / motor penggerak ( tidak membutuhkan listrik dan bahan bakar ) karena lebih mengacu pada program ramah lingkungan , adapun sasaran utamanya adalah sumber penghasil sampah terbesar yaitu rumah tangga ( masyarakat )
Catatan penting :
Permasalahan penanganan sampah hanya akan selesai secara tuntas kalau semua pihak turut berperan aktif dalam menangani, yaitu : Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Masyarakat, serta melibatkan Badan Usaha yg bergerak dibidang Pengelolaan dan Pengolahan sampah.


CARA MENGOLAH SAMPAH RUMAH TANGGA TERHEBAT

1. Ramah Lingkungan ( tidak merusak alam )

2. Tanpa mesin penggerak ( tidak perlu listrik dan bahan bakar )

3. Praktis (dilakukan ala orang Indonesia )

4. Ekonomis ( bahan baku tidak beli )

5. Efisien ( tidak perlu lahan khusus )

6. Bebas polusi ( tidak mencemari udara, air dan tanah )

7. Bebas lalat ( dijamin tidak bau )

8. Menguntungkan ( menghasilkan pupuk dg kualitas bagus )

9. Sosial ( bisa berbagi pupuk gratis demi kemanusiaan )

10.  Mandiri ( tidak tergantung dg pabrik pupuk yg harganya selangit )

11.  Berpotensi jadi kaya ( bisa jadi pengusaha pupuk )

12. Menjadi sukses ( bermanfaat untuk orang banyak )

13. Menjadi luar bisa ( merubah yang tidak berguna menjadi manfaat )

14. Berkah ( dapat Ridho Tuhan karena telah menyelamatkan Alam )



Mengajak Masyarakat, untuk :
Hidup Sehat   : Kalau Kesehatan adalah sebuah Karunia Tuhan  dan  merupakan Modal utama                                  dalam kehidupan, maka marilah kita jaga agar kita dapat melaksanakan kewajiban hidup di dunia sebelum "Maut menjemput"
Hidup Bersih : Kalau  Kebersihan  adalah sebuah Konsep hidup untuk menyelamatkan  dunia,   maka marilah kita tingkatkan pola hidup bersih agar tetap sehat sebelum "Bencana melanda"
Hidup Hemat : Kalau  Berhemat  adalah  sebuah syarat untuk menjadi Kaya, maka marilah kita hindari kebiasaan hidup konsumtif sebelum "Melarat Mencegat"

“ KELOLA SAMPAH JADI BERKAH “



Sampah dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, dimana 2 jenisnya masih dapat dikelola sesuai manfaatnya. Ketiga jenis sampah tersebut ialah sampah organik yang dapat digunakan untuk pupuk organik, sampah non organic yg masih dapat didaur ulang dan sampah kategori B3.


A. Sampah Bahan Humus dan Pupuk Organik Cair
Sisa - sisa:
Ø  Sayuran        : bayam, sawi, kol, wortel, bawang, daun singkong dan aneka daun.
Ø  Kulit buah    : manggis, nanas, pisang, jeruk, kelengkeng, semangka, mangga, melon, pepaya,
  durian, jengkol, petai,  padi, dll.

Manfaat :
Ø  Kompos / Humus     : sebagai pupuk dan media tanam.
Ø  Pupuk cair organic  : sebagai pupuk tanaman segala jenis, baik tanaman hias, sayur-mayur dan  
  tanaman buah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat memasukkan bahan pupuk organik ialah ada beberapa bahan yang tidak dapat dijadikan sebagai bahan pupuk karena terlalu lama proses pembusukannya dan perlu dihindari. Bahan-bahan yang dimaksud adalah :
·         Pengikat sayuran dari bahan tali plastik dan karet.
·         Ranting / dahan berkayu keras.
        .    Plastik bungkus bumbu mie, bumbu penyedap, ataupun plastik lainnya.



B. Sampah Daur Ulang
Ø Bahan kertas                             : kardus, koran, buku, kertas tulis dan potongan kertas.
Ø Bahan plastik                             : bak, ember, gelas, botol, mainan anak, tempat pensil, galon,
                                                     baskom, mangkok, sendok, paralon dan bando.
Ø Bahan besi aluminium               : pipa, paralon, besi batang, baut, busi, dop, kabel, panci,
                                          penggorengan, codet, kawat, seng dan teralis.
Ø Minyak                                       : minyak jelantah dan oli.
Ø Bahan karet                                : karet gelang, karpet, kalep, tali jam, ban, pentil dan kondom.
Ø Sampah keterampilan kreatif    : botol yakult, bungkus sabun cuci,  botol pemutih, galon retak,
Ø Bahan makan                              : nasi, dijadikan kerupuk renyah tanpa borak / bahan pengawet.

C. Sampah B3.
Sampah yang sulit untuk dimanfaatkan kembali atau yang masih belum mampu untuk diolah kembali menjadi hal yang berguna :
Ø  Batu batteray bekas.
  
Tempat sampah organik merupakan tempat yang digunakan untuk menampung sampah. Bahan pembuatnya 95 % dari plastik untuk menghindari proses pengkaratan dan memiliki daya tahan pakai yang kuat.
Tempat sampah organik digunakan untuk mengelola sampah organik. Tempat sampah ini memiliki dua sisi yang dipisahkan oleh sekat di dalamnya yang berfungsi untuk memisahkan sampah padat dengan pupuk cair organik. Ketika cairan sampah menetes ke ruang bawah, aroma sampah akan terbuang melalui lubang ventilasi secara bertahap yang ada di seputar sisi bawah.
Fermentasi sampah di dalam ruang tidak menimbulkan bau menyengat bila dibantu dengan HCS ( bioaktivator untuk mengurai sampah ). Hal ini disebabkan oleh terjadinya percepatan pembusukan atau penguraian sampah yang lebih cepat daripada penguraian oleh binatang lain atau jamur.
Tempat sampah organik diisi sampah setiap hari dapat menampung jumlah sampah rumah tangga dalam keadaan umum sebagai berikut :

Ukuran
Kapasitas
Tempo Pemakaian
Mini
25 Lt
2 bulan
Small  ( S )
30 – 35 Lt
4 bulan
Medium  (M)
60 Lt
6 bulan
Large  (L)
120 Lt
10 bulan
  

Ukuran L atau XL (Kapasitas 150 Lt) dapat digunakan untuk lingkungan sekolah, restoran skala menengah dan dapur umum. Bila diperlukan dapat dibuat composter skala besar dalam bentuk permanen yang dapat menampung sampah skala menengah.

Cara Pengolahan Sampah Organik Menjadi Pupuk

A.                Bahan Pupuk Organik

1.      Aneka bahan sisa sayuran, seperti :
-          Kangkung
-          Kulit Bawang

-          Kol
-          Bayam

-          Sawi
-          Daun Singkong

-          Wortel
-          Dan lain-lain


2.      Aneka Kulit buah, seperti :
-          Kulit Semangka
-          Kulit Jeruk
-          Kulit Nanas
-          Kulit Nangka Matang
-          Kulit Durian
-          Kulit Buah Naga
-          Kulit Pepaya
-          Kulit Manggis
-          Kulit Melon
-          Kulit Pisang
-          Kulit Petai
-          Kulit Kelengkeng
-          Kulit Sawo
-          Kulit Duku
-          Dan Sejenisnya

3.      Aneka daun taman, pekarangan, seperti :
-          Daun Sri Rejeki dan sejenisnya, daun mangga dan sejenisnya
-          Batang dan daun sirih, hiasan dekorasi sehabis pesta (dipotong)

4.      Dalam memproduksi, akan lebih bagus bila ditambah dg kotoran ternak piaraan.
B.                 Cara Penggunaan Composter

1.      Bukalah tutup composter, masukkan sampah pilahan (organik) ke dalam composter. (keadaan sampah boleh utuh atau terpotong)
2.      Semprotkan HCS bioaktivator
3.      Tambahkan sampah organic setiap saat ke dalam composter.
4.      Kondisikan tutup composter selalu dalam keadaan tertutup rapat.
5.      Perhatikan selang pengeluaran cairan pupuk organik, bila telah tampak dalam selang, dapat dituangkan untuk dapat digunakan sebagai pupuk tanaman anda.

C.                Cara Penggunaan Cairan HCS bioaktivator

1.      Siapkan sprayer ukuran 1 liter.
2.      Masukan HCS 10 ml ke dalam sprayer dan isi air hingga penuh.
3.      Semprotkan air tersebut ke dalam tong (composter) hingga basah bagian atas sampah setiap satu minggu sekali.
4.      Simpan selalu sprayer ditempat yang sejuk. 


  
D.                Cara Penggunaan Pupuk cair Organik

1.      Tiap 5 ml pupuk cair organik dicampur dengan 1 liter air (1 : 200).
2.      Siram atau semprotkan pada tanaman yang dimaksud.
3.      Pemupukan dapat dilakukan setiap minggu sekali.

E.                 Manfaat Pupuk Cair Organik

            Pupuk cair organik bermanfaat bagi tanaman sebagai :
-          Penyuburan tumbuhnya daun.
-          Warna daun tampak lebih hijau dan ranum, menghilangkan warna daun kekuningan.
-          Merangsang pertumbuhan bunga pada tanaman.
-          Memperbaiki struktur tanah menjadi lebih gembur dan berkehidupan.
-          Memungkinkan hidupnya cacing tanah pada tanah, pot yang menggunakan pupuk cair organik.

F.                 Pupuk padat atau Kompos di dalam Composter

Apabila composter telah jenuh, tak lagi menyusut media sampah dalam composter yang perlu dilakukan adalah :  
-          Tekan sampah dalam composter menggunakan kayu atau sejenisnya.
-          Semprotkan HCS pada bagian atas hingga basah.
-          Tutup composter rapat-rapat selama 3 atau 4 minggu.
-          Apabila pupuk cair organik tetap terhasilkan, gunakan untuk pupuk.
-          Setelah 3 atau 4 minggu, keluarkan pupuk padat dalam composter.
-          Gunakan pupuk padat untuk pupuk tanaman atau utuk media tanam.
-          Gunakan kembali composter dari awal kembali.

            Sampah membawa berkah, bila sampah dikenali, dipilah dan diperlakukan sesuai dengan fungsinya maka Sampah tidak menjadi masalah, kalau ditangani melalui kegiatan peduli lingkungan yang dimulai dari rumah tangga kita masing masing.

Hasil Pengolahan Pupuk Organik

            Pengolahan sampah organik akan menghasilkan banyak hal di antaranya sebagai berikut :
a.       Pupuk cair organik
b.      Pupuk hijau atau humus
c.       Keindahan lingkungan
d.      Peningkatan ekonomi pemakainya

Pupuk cair organik adalah cairan hasil pembusukan sampah yang pada umumnya berwarna hitam. Dari cara pengolahan sistem ini, cairan organik tidak akan menimbulkan bau atau aroma yang menyengat.
Hasil kedua dari pengolahan ini adalah pupuk hijau atau humus, yaitu media berupa hasil pembusukan sampah organik dalam bentuk padat, berwarna hitam dan tidak menimbulkan aroma menyengat.
Setiap orang yang melakukan pengolahan sampah dengan cara yang baik akan menciptakan kebersihan lingkungan. Penggunaan pupuk cair ataupun humus akan mendukung lingkungan asri, hijau dan segar. Penyediaan pupuk dengan cara ini akan menyebabkan pemenuhan kebutuhan pupuk di masyarakat dilakukan secara swadaya dan tidak tergantung pada produk industri. Hal ini dikarenakan pelaku cinta lingkungan telah mampu menciptakan industri rumah tangga sendiri dan mandiri.

Manfaat dan Cara Penggunaan Pupuk Organik

A.    Pupuk Cair Organik
Cairan berwarna hitam yang berasal dari pembusukan sampah organik ini dapat dimanfaatkan sebagai pupuk untuk berbagai tanaman, seperti tanaman hias, tanaman sayur mayur maupun tanaman keras lainnya.
Cairan organik ini berguna sebagai penyubur daun maupun merangsang tanaman untuk berbunga dan berbuah lebat. Hal ini disebabkan oleh kandungan hara yang terdapat di dalamnya, seperti halnya yang disediakan oleh alam.

Cara Penggunaan Pupuk Cair Organik
  1. Tuangkan +  20 ml pupuk organic cair, campurkan dengan 4 lt air.
  2. Siramkan air tersebut pada tanaman yang diinginkan sesuai kebutuhan.
  3. Perhatikan pertumbuhan tanaman dari hasil pemupukan organik.

  1. Pupuk Padat Organik /  Humus
      Dapat digunakan untuk pupuk atau sebagai media tanam.
      Caranya :
·         Apabila tong sampah telah penuh, tidak lagi sampah menyusut, maka semprotkan cairan HCS secukupnya.
·         Tutuplah tong selama 3 minggu tanpa dibuka.
·         Bila cairan organik telah ada, media di dalam tong tetap harus diambil menggunakan sendok semen.
·         Media dapat digunakan sesuai keperluan tanaman anda.
·         Tong yang telah kosong dapat digunakan kembali sebagai pengolah sampah rumah tangga.

Antisipasi Belatung dalam Composter

1.     Mencegah Adanya Belatung dalam Composter :

·         Semprot cairan HCS Bio Composter ± 5 - 7 hari sekali.
·         Kondisikan keadaan permukaan sampah dalam keadaan kering, dengan menekan sampah agar air meresap habis ke bawah.
·         Taburkan kulit padi / serbuk gergaji / pupuk kompos jadi pada permukaan atas.
·         Tutup rapat setelah menambah sampah ke dalam Composter.

2.     Atasi Belatung dalam Composter :

·         Kondisikan permukaan sampah dalam Composter dalam keadaan kering.
·         Olesi bibir Composter dengan deterjen.
·         Tabur serbuk gergaji / pupuk kompos / kulit padi ke permukaan sampah.
·         Tutup rapat Composter.
(Belatung dalam Composter akan mati dan menjadikan pupuk lebih berkualitas)
 
Langkah  Pengolahan Sampah dengan Composter :
   

 Penyuluhan Gratis

  1. Kepada seluruh Masyarakat ( BERHAK mendapat Penyuluhan dan Pelatihan gratis mengenai Pengolahan Sampah untuk di rumah masing masing )

  1. Kepada seluruh Pengurus / Ketua RT. / RW. ( BERHAK mendapat Bioaktivator / Bakteri Pengurai Sampah secara GRATIS SEUMUR HIDUP apabila sampah warga dikelola / diolah oleh Pengurus )

  1. Kepada Seluruh Warga dan Pengurus RT. / RW. Diseluruh wilayah Tangerang Selatan, dapat melihat langsung Proses Pengolahan Sampah Rumah Tangga yang sudah TERBUKTI dan BERHASIL memproduksi Pupuk Organik Cair TIDAK BAU dan BEBAS LALAT, hasilnya SEPENUHNYA untuk KEPENTINGAN WARGA, yang berlokasi di : 
Vila Dago, Alam Asri 1 blok H24, no. 11 – 12, RT. 006 RW. 022, Kel. Benda Baru, Pamulang, Tangerang Selatan ( 08128183410 – 02170794776, Fax : 02174638231, Heru Santoso, SE.MM. 
 
Thanks

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes